Resin jernang
(dragon’s blood) adalah resin berwarna merah yang berasal dari genus Dracaena
(Dracaenaceae), Daemonorops (Aracaceae), Croton (Euphorbiaceae), dan Pterocarpus
(Fabaceae). Jika pemanfaatan rotan pada umumnya adalah bagian batangnya,
maka pemanfaatan jernang adalah resin yang terdapat pada buahnya yang hanya
dihasilkan dari individu betina mempunyai harga jual bekisar antara Rp.
700.000,- sampai Rp. 900.000,-.
Gambar 1. Rotan penghasil jernang |
Rotan jernang memerlukan curah hujan 1.000 – 1.500 mm per
tahun, sebab jika curah hujan di atas
2.000 mm per tahun dapat menghambat pembungaan.
Rotan ada yang berbatang tunggal dan ada yang berbatang lebih dari satu membentuk
rumpun. Ciri ini sangat stabil untuk satu jenis. Dari segi ekonomisnya, ciri
ini dapat dipakai sebagai dasar penentuan jenis mana yang dapat dipanen satu
kali dan jenis yang dapat dipanen berulang.
Jernang yang berasal dari beberapa jenis rotan (Daemonorops)
adalah resin hasil sekresi buah rotan jernang dan resin menempel pada bagian
luar kulit buah. Jernang jenis ini hanya terdapat di Indonesia dan semenanjung
Malaysia. Beberapa jenis rotan penghasil jernang antara lain Daemonorops draco
BL.; D. draconcellus Becc.; D. mattanensis Becc.; D. micrantus Becc.; D.
motleyi Becc.; D. propinquess Becc.; D. rubber BL.; D. sabut Becc.; D.
micracanthus Becc.: D. didymophylla Becc.; D. melanochaetes Blume.; D. longipes
Mart.; dan lain-lain . Salah satu teknik sederhana untuk mendapatkan resin
jernang dari jenis rotan yang biasa dilakukan oleh masyarakat suku anak dalam
di Jambi yaitu menumbuk buah rotan segar sehingga resin yang menempel pada
bagian luar buah terlepas/terpisah. Untuk mendapatkan resin jernang tersebut
dilakukan ekstraksi.
Jernang adalah resin
merah tua, yang telah digunakan sebagai obat tradisional yang terkenal sejak
zaman kuno oleh banyak budaya sebagai antiseptik, merangsang sirkulasi darah,
anti mikroba, anti virus, anti tumor, obat luka, diare, patah tulang, kencing
nanah, luka bakar ringan dan lain-lain. Darah naga dari Daemonorops juga
digunakan untuk upacara di India. Resin Daemonorops, digunakan di Cina sebagai
merah pernis untuk perabotan kayu. Resin-resin ini digunakan untuk mewarnai
spanduk dan poster, digunakan terutama untuk pernikahan dan Tahun Baru Cina. Resin
merah ini juga digunakan sebagai pigmen dalam cat, meningkatkan warna pada batu
mulia dan pewarnaan pada kaca, marrmer dan
kayu untuk biola Italia.
Jernang
termasuk kedalam kelompok resin keras yaitu padatan yang mengkilat, bening,
atau kusam, rapuh, meleleh bila dipanaskan dan mudah terbakar dengan
mengeluarkan asap dan bau yang khas. Jernang berwarna merah, berbentuk , berat
jenis (BJ) berkisar antara 1,18-1,20, bilangan asam rendah, bilangan ester
sekitar 140, titik cair sekitar 120 C, larut dalam alhohol, eter, minyak lemak
dan minyak atsiri, sebagian larut dalam kloroform, etil asetat, petroleum
spiritus dan karbon disulfide serta tidak larut dalam air.Gambar 2. Resin Jernang |
Pendapatan dari
pemungutan rotan jernang masih relatif kecil, sehingga hanya bersifat sebagai jaring pengaman (safety
net). Namun seringkali HHBK tidak dapat diandalkan karena bersifat musiman,
sehingga tidak mampu menjadi solusi untuk mengurangi kemiskinan yang terjadi pada
masyarakat sekitar hutan. HHBK ini tidak dapat memberikan keadilan yang merata
kepada semua orang apabila tidak dilakukan upaya penyadaran kepada masyarakat
ditingkat lokal untuk turut serta menjaga kelestarian HHBK tersebut.
Menurut Kementerian Kehutanan
(2014), Harga jual getah jernang sangat dipengaruhi oleh nilai tukar dolar AS, karena
merupakan produk ekspor. Harga getah
jernang di tingkat petani di pasaran lokal berkisar antara Rp. 400.000 800.000
per kg, sedangkan di pasaran luar negeri seperti di Singapura, harga getah
dikenakan sebesar US $ 300 per kg dengan tujuan negara ekspor adalah China, Korea, Jepang, Amerika Serikat dan beberapa
Negara di Eropa.
Kegunaan jernang dalam industri
yaitu sebagai bahan pewarna vernis, keramik, marmer, alat dari batu, kayu,
rotan, bambu, kertas, cat dan sebagainya. Namun, jernang telah digunakan
sebagai obat tradisional sejak beberapa abad yang lalu sebagai antiseptik,
merangsang sirkulasi darah, antimikroba, antivirus, antitumor, obat luka, dan
lain-lain.
Manfaat ekologis dari rotan jernang yaitu terjaganya kondisi
hutan karena untuk tumbuh rotan jernang mensyaratkan adanya pohon rambatan.
Selain itu rotan jernang juga memiliki manfaat dalam menjaga kondisi tanah di
sekitar sempadan sungai sehingga rotan jernang juga banyak ditemui di dekat
aliran sungai.
A. Cara
Pemanenan Jernang
Pemanenan buah rotan jernang baru dapat dilakukan setelah
tanaman jernang berumur 6-7 tahun. Pemanenan dapat dilakukan dua kali dalam
satu tahun. Panen pertama disebut musim panen agung atau panen raya pada bulan Juni
dan panen kedua disebut sebagai panen selang pada bulan Desember. Buah yang
dipanen adalah buah yang masak karena buahnya lebih tebal dan kadar lulun (getah
atau resin) lebih tinggi. Jernang berpotensi ditemukan didalam hutan maupun
hutan lindung, semakin banyak orang mengetahui manfaat jernang semakin banyak
pula orang memanen jernang tanpa melihat kelestariannya.
Teknik untuk mendapatkan resin jernang bermacam-macam bergantung
dari jenis pohon penghasilnya. Untuk jenis Dracaena, Croton, dan Pterocarpus
dilakukan dengan teknik penyadapan pada bagian batang. Ada beberapa pohon
dengan genus yang sama, tetapi teknik mendapatkan resin jernang berbeda,
seperti jenis Dracaena cinnabari Balf.f. dengan penyadapan. Sementara itu,
jenis Dracaena cochinchinensis (Lour.) S.C. dan Dracaena cambodiana Pierre ex
Gagnep asal Tiongkok dilakukan dengan cara menginduksi jamur Fusarium
proliferatum pada bagian batang atau daun sehingga bagian tersebut terinfeksi
jamur dan menghasilkan resin jernang. Teknik ekstraksi buah rotan jernang
merupakan kegiatan untuk mendapatkan resin jernang. Ekstraksi dapat dilakukan
dengan 2 cara yaitu ekstraksi kering dan basah.
1. Ekstraksi Kering Teknik ekstraksi kering dilakukan dengan cara menumbuk buah rotan jernang segar seperti pada Gambar (4) . Rendemen resin yang dihasilkan sebesar 7−8%
Gambar 3. Kiri (A) jernang sebelum ekstraksi. Kanan (B) jernang setelah ekstraksi |
Gambar 4. Teknik ekstraksi kering |
Teknik ekstraksi basah menggunakan air dan
terdiri atas 2 cara yaitu:
a. Buah rotan jernang dijemur hingga kering,
selanjutnya ditumbuk untuk memudahkan memisahkan kulit dan biji rotan. Kulit
buah rotan dimasukkan dalam wadah yang berisi air dan diaduk atau diremas-remas
hingga resin larut dalam air. Selanjutnya, air disaring menggunakan saringan
dari karung anyaman plastik. Air saringan ditempatkan dalam wadah dan dibiarkan
hingga resin jernang mengendap sempurna (Gambar 3). Rendemen yang dihasilkan
berkisar 12%.
Gambar 5. Teknik ekstraksi basah |
Keterangan: A = ekstraksi menggunakan
air B = proses penyaringan C = proses penjemuran
b. Buah rotan dimasukkan dalam wadah berbentuk
silider yang telah berisi air, selanjutnya silider tersebut diputar hingga
resin larut sempurna dalam air. Setelah resin larut sempurna, air disaring dan
air hasil saringan ditempatkan pada suatu wadah agar resin mengendap. Endapan
resin dipisahkan dari air dan dijemur. Rendemen resin yang dihasilkan berkisar
12%.
Gambar 6. alat ekstraksi jernang |
B. Ekstraksi
Resin Jernang
Ekstraksi resin jernang dengan pelarut
organik dilakukan untuk mendapatkan ekstrak resin yang berpotensi sebagai
penyembuh luka. Ekstrak jernang dengan pelarut etil asetat dapat berfungsi
sebagai bahan penyembuh luka. Ekstraksi dilakukan sesuai diagram alir pada
gambar dibawah
Gambar 7. Diagram alir ekstraksi resin jernang |
C. Pembuatan
Matriks Serat Nano ( Nanofibers )
Matriks serat nano digunakan sebagai media
ekstrak etil asetat jernang yang berfungsi sebagai obat penyembuh luka.
Pembuatan matriks serat nano (nanofibers) dengan cara melarutkan bahan polimer
PVDF (Polyvinylidene Fluoride) sebanyak 4 gram dengan pelarut N.N. Dimetyl
acetamide sebanyak 20 ml (1:5 b/v). Larutan polimer yang telah larut sempurna
didiamkan sedikitnya 6 jam hingga larutan tampak bening, selanjutnya larutan
dimasukkan ke alat electrospinning untuk membuat matriks yang tersusun dari
serat berukuran nano.
Gambar 8. Pembuatan matriks serat nano dengan alat electrospinning |
D. Matriks
Serat Nano sebagai Media Ekstrak Jernang
Ekstrak jernang dilarutkan dengan pelarut
etil asetat menjadi larutan berkonsentrasi 5%, selanjutnya larutan ekstrak
tersebut diteteskan pada matriks serat nano hingga merata. Matriks yang telah
ditetesi larutan dibiarkan hingga kering (etil asetat menguap sempurna). Hasil
SEM matriks serat nano disajikan pada Gambar 9.
Gambar 9. SEM matriks serat nano (nano fibers) |
E. Kinerja
Penggunaan matriks serat nano yang berisi
ekstrak jernang digunakan sebagai obat penyembuh luka dan telah dicoba pada
kelinci dengan hasil seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Rata-rata persentase luas penutupan
luka
Tabel 1. |
Keterangan:
Nitrofurazone adalah salep antimikroba untuk anti infeksi kulit
b = Persentase penutupan luka setelah hari ke-6
(Desu et al. 2011)
c =
Persentase penutupan luka setelah hari ke-12 (Desu et al. 2011)
* = ada perbedaan antara perlakuan dan kontrol
Berdasarkan Tabel 1, ekstrak etil asetat
jernang dapat menyembuhkan luka/menutup luka lebih cepat dibanding menggunakan
Nitrofurazone, yaitu salep antimikroba untuk antiinfeksi pada kulit. Di samping
itu, penggunaan ekstrak jernang juga tidak menimbulkan iritasi pada kulit.
F. Rekomendasi
Ekstrak jernang dengan pelarut etil asetat
dapat digunakan sebagai obat penyembuh luka dan tidak menimbulkan iritasi pada
kulit. Hal ini merupakan salah satu manfaat lebih dari jernang di mana selama
ini jernang hanya digunakan sebagai bahan pewarna alami dan diekspor berupa
bahan mentah. Di samping manfaat tersebut, perlu adanya penelitian lebih lanjut
kemungkinan-kemungkinan manfaat lain dari jernang.
Mantap, disertai dengan data dan gambar pendukungš
BalasHapushoho naruhodou
BalasHapusMantap gan, ditunggu karya selanjutnya.
BalasHapussangat baguss, trus berkarya yaa
BalasHapusMantap gan
BalasHapusWow... Hasrat membaca ku terpancing lagii...
BalasHapusDengan membaca artikel agung, saya makin merasa ganteng
BalasHapusKeren, mantap bang
BalasHapusiq saya bertambah pesat! hebat
BalasHapusMantap
BalasHapusMantap gan. Semangat kamu nya
BalasHapusSangat bermanfaat sekali jadi menambah wawasan
BalasHapusWidiihh mantab
BalasHapusMantull
BalasHapusMasyaAllah
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus